Rabu, 18 Agustus 2010

Itu labu!!!!

Kemarin pas tujuh belasan, gw dan Putra berkunjung ke PS menemui Reka yang sedang kebagian shift jaga stand Unicef. Di stand itu ada banyak permainan anak-anak.

Salah satu permainan yang cukup menarik adalah kartu bulat bergambar buah-buahan. Lalu tiba-tiba Gracia datang. Anak kecil putih gendut pipi merah. Mengobrak ngabrik semua mainan, termasuk si kartu buah buahan itu. Anaknya lucu. Bawel. Cerewet. Dia nyerocos dengan bahasa tidak jelas campur campur Indonesia Inggris. Mainlah kami bertiga bersama Gracia.Hahaha. Iya beneran. Ini tiga orang manusia kepala dua main sama anak kecil di tengah-tengah mall.

"This is pumpkin!!!" dia menunjuk gambar labu.

Gw langsung reflek bilang "Labu!!!"

"Noooooo!! Pumpkinnnn!!!"

"Labuuu tahuuuu!!! Labu!!!!"

"Pumpkiiinnnn!!!!"

"Labuuuuuu!!!"

Lalu dia diam sejenak. Terus tiba-tiba "Laaabbbbbuuuuuu" katanya riang sambil monyong. Beneran sambil monyong. Lucu banget.

Hahaha. Ada detik aneh yang gw rasakan setelah si Gracia bilang labu!
Yey yey yey!!!
Selamat untuk gw, Reka dan Putra. Kita sukses mengajari salah satu anak Indonesia calon penerus bangsa ini kosakata bahasa Indoensia : LABU!
Hahaha. Gw yakin ini anak Indonesia tulen, ga pake blasteran sini sana. Bukan bule gitu maksud gw. Ini lucu ga sih? Kok menurut gw lucu ya. Hahaha.

Gracia, oh Gracia. Selain belajar laaabbbuuuu, dia juga belajar jjjeeerrrruuukkk, ssseeemmmmaaannggggkkkaaa, dan pppiiiisaaaaannnggg! :D

Bahasa ibu. Bahasa Indonesia itu bahasa ibu. Kalo nanti gw punya anak, dia musti gape bahsa Indonesia, baru deh bahasa yang lain. Gw ga bilang orang tua yang membesarkan anaknya dengan bahasa selain bahasa Indonesia salah ya. Itu kan tergantung falsafah, prinsip dan tujuan hidup orang tua bersangkutan. Tapi bagi gw, bahasa Indonesia itu indah. Semangka dan pisang terdengar lebih menggugah ga sih daripada "watermelon" dan "banana" ??
:p

Rabu, 11 Agustus 2010

pilek dan hal hal lain yang mengikuti kepala saya

Hal yang menyenangkan di bulan puasa adalah jalanan pukul setengah 7 malam sepi sehingga bisa cepat pulang sampai rumah.

Dari tadi malam, hidung gw meler berat. Tadi pagi di kantor kepala gw juga terasa berat. Hidup mulai dinamis lagi. Setelah permasalahan pribadi, sekarang permasalahan kerjaan mulai datang satu per satu. Gw kan cengeng ya. Nah minggu ini gw udah kenap "omel" orang lain atas sesuatu yang bukan salah gw. Kalau udah gini, gw pasti bakal gampang nangis. Tapi kan ga lucu kalau gw diomelin terus nangis. Nah, itulah fungsi pilek. Sering ga sih lo nahan nangis terus jadinya meler. Hahaha. Gw jadinya begitu, ngambil tisu sambil ngelap2 gidung dengan alibi "pilek". Hahahaha.

Ngomongin pilek jadi ngomongin daya tahan tubuh. Gw itu kurang beriman pada vitamin-vitamin macam enervon-c atau sodara-sodaranya. Tapi kalau udah begini, kayaknya gw harus mulai rutin minum deh. VIrus pilek ini dimulai dari tetangga kubikal gw. Hiks, gw ga mau sakit dulu deh. Karena? Karena ga mau. Haha. Pilek ga enak. Kalau enak udah dijual di starmart mungkin.

Ini bulan Agustus, sudah dua bulan status gw adalah pegawai. Pergi pagi, pulang malam. Rumah jadi tempat numpang tidur. Dan dunia lalu terbatas di sebuah kubikal 120 derajat dan layar laptop penuh angka. Tiap tanggal 25 digit tabungan gw bertambah dan gw bisa menggunakan sesuka hati. Ya ya, jadi ini ya tujuannya gw sekolah capek-capek selama enam belas tahun. Dan lalu apa? Mau ke mana setelah ini?

Berkarier? Hmm, entahlah. Gw udah cukup puas dengan ini semua. Karier naik menurut gw adalah konsekuensi dari semakin meningkatnya kapabilitas diri gw. Gw ga mau jadi workaholic.

Berkeluarga? Ok, gw sedang merefleksikan esensi ini. Gw mulai merasa bahwa kalau gw berkeluarga, itu bukan buat gw, tapi buat bokap nyokap gw. Perbedaan selera dan sudut pandang antara gw dan orang tua gw cuma akan menambah runyam tragedi percintaan gw. Gw mencoret berkeluarga dari pilihan jawaban atas pertanyaan "Mau ke mana setelah ini?"

Berinvestasi? Ya, itu sudah gw pikirkan dari sejak gw menerima gaji pertama gw. Ada banyak cara berinvestasi kan? Reksa dana, bikin usaha, asuransi. Sekarang gw sedang menimbang-nimbang.

Beramal? Hahaha. Prinsipnya kalau tangan kanan memberi, tangan kiri tak usah tahu. :)

Bersenang-senang? HARUS! Kata kolega gw, di usia ini tuh dunia dalam genggaman, jadi bersenang-senanglah. Ya ya gw merencanakan untuk bersenang-senang sih. Traveling, makan di tempat enak, karaokean sama temen-temen. Tapi gw aga sanksi dengan kebebasan gw melakukan ini sih.

Pernah suatu hari gw karaokean sampe jam 1 pagi di hari kerja. Nyokap gw terus sms bilang "Kamu di mana? sini mama jemput, kamu jangan merusak diri kamu sendiri dong." Hiks, apakah nyokap gw tahu bahwa TUGAS KULIAH jauh lebih merusah daripada karaokean sampe jam 1 pagi? Tahukah nyokap gw bahwa tugas-tugas kuliah membuat gw pulang dari kosan temen gw jam dua jam tiga pagi?? Gw merasakan ironi hebat, bahwa di saat gw bisa mandiri secara finansial, kepercayaan orang tua gw ke gw turu ke level yang samaa ketika gw masih kelas 6 sd.

Eh, tadi kita lagi ngomongin apa sih? Pilek ya. Hahaha. Nah sekarang gw terbaring di tempat tidur karena pusing hebat dan pilek sialan ini. Ya mungkin gw disuruh istirahat. Berbaring dan berpikir. Hahaha. Terdengar sangat klise, tapi entah mungkin gw butuh. Pengakuan rendah diri dari gw bahwa ya gw sekarang sedang labil dan fase pencarian jati diri sepertinya dimulai lagi. Selamat mencari gitaditya! hahaha..

Kamis, 05 Agustus 2010

Tentang Keberanian Bermimpi lagi :)

Terimakasih ya Fikri, Dee, Tantri, Andi, Putra, Saby, Pungky, Reka, Adit, Gibb, Endra, Sarah, Omsyam, mbak ML.

Terimakasih untuk inpspirasi dan semangatnya. Inspirasi untuk berani bermimpi lagi. Terimakasih :)



Soal bagaimana kegiatannya, coba deh baca cerita mbak Mariska Lubis, cerita Pungky, cerita Andi, cerita Gibic, cerita Reka, cerita Dee dan cerita Saby.

Terimakash inspirasinya. Terimakasih :)
Sayang kalian semua!

Menulis Itu Penting, Git, Jadi Terus Menulis Ya...

 Postingan pertama di 2024, waktu begulir sangat cepat tiba-tiba sudah masuk penghujung April. Ada banyak yang ingin diceritakan, tapi terla...